Kayu Wunglen
atau Wonglen, Onglen, Wungle adalah kayu yang berasal dari kerangka rumah makam
Sultan Agung Hanyokrokusumo dan rumah makam Pakubuwanan di komplek makam
raja-raja mataram di Pajimatan Imogiri-Bantul.
Kayu wunglen dipercayai sebagai salah satu wasilah/pengantar Sultan Agung untuk memberikan pertolongan.
Menurut cerita, kayu wunglen ini peninggalan Kanjeng Sultan yang dianggap keramat. Kayu tersebut dapat dijadikan untuk menjaga badan dari gangguan sesuatu yang ghaib, dapat menambah kewibawaan serta dapat juga menyembuhkan orang sakit.
.....Sampai sekarang Liontin Wunglen saya ini tidak saya maharkan,walaupun sudah banyak yang berminat untuk memahari,Bahkan tawaran terahkir sungguh mengiurkan, Liontin Wunglen saya ini di tawar oleh Abdi Dalem Keraton Jogyakarta senilai Rp.7.000.000,- Namun saya belum ihklas untuk melepasnya,Karena Untuk mendapatkan Wunglen Yang Asli Sangat Susah Sekali..Banyak di internet yang menawarkan Wunglen akan tetapi saya masih ragu akan keasliannya,Karena saat saya tanya tidak ada yang berani memberi jaminan dan bersumpah akan keaslian Wunglen Sultan Agung....
Kayunya hitam, tenggelam diair, tahan api dan anti rayap......, ciri lain bila
direndam diair akan mengeluarkan zat warna merah.
Menurut sejarah kayu unglen berasal dari satu-satunya pohon di hutan palembang, dulu Sultan Agung membawa satu-satunya pohon ini untuk membangun rumah makam utama untuk calon makamnya di bukit Imogiri Bantul, konon yang memikul kayu ini sampai dijawa adalah makhluk gaib.
Menurut sejarah kayu unglen berasal dari satu-satunya pohon di hutan palembang, dulu Sultan Agung membawa satu-satunya pohon ini untuk membangun rumah makam utama untuk calon makamnya di bukit Imogiri Bantul, konon yang memikul kayu ini sampai dijawa adalah makhluk gaib.
Tapi
namanya juga kayu sesuai takdirnya maka dalam perjalanan waktu terkena panas
dan hujan, pada akhirnya kayu dirumah makam inipun ada beberapa yang menyusut
dan melengkung.
Untuk itulah maka pada tahun 1930 rumah makam utama (Prabayaksa Pakubuwanan) direstorasi, sebanyak 30 usuk yg kondisinya sudah melengkung diganti dengan kayu yang baru, kayu-kayu bekas usuk itulah yg akhirnya diberikan kepada juru kunci dan abdi dalem yang sekarang disebut kayu wunglen.
Untuk itulah maka pada tahun 1930 rumah makam utama (Prabayaksa Pakubuwanan) direstorasi, sebanyak 30 usuk yg kondisinya sudah melengkung diganti dengan kayu yang baru, kayu-kayu bekas usuk itulah yg akhirnya diberikan kepada juru kunci dan abdi dalem yang sekarang disebut kayu wunglen.
Kayu
ini diyakini bisa memberi aura positif bagi pemakainya terutama bagi orang yang
memegang jabatan memiliki tuah untuk kewibawaan, kelancaran rejeki, keselamatan
dan memacu keberanian....., namun tidak ada halangan untuk dimiliki orang biasa
sebagai sarana meningkatkan karier(pangkat dan derajat), kemakmuran,
ketentraman, pengasihan, kekayaan dan menjaga keselamatan( anti santet, pelet
dll).
Hanya
saja pemakai kayu ini diharapkan bisa menahan emosinya karena bila digunakan
memukul orang bisa fatal akibatnya.....!!!.
Kayu wunglen dipercayai sebagai salah satu wasilah/pengantar Sultan Agung untuk memberikan pertolongan.
Menurut cerita, kayu wunglen ini peninggalan Kanjeng Sultan yang dianggap keramat. Kayu tersebut dapat dijadikan untuk menjaga badan dari gangguan sesuatu yang ghaib, dapat menambah kewibawaan serta dapat juga menyembuhkan orang sakit.
Wunglen milik saya ini sebenernya sudah sangat lama sekali saya peroleh langsung dari Juru Kunci Makam Raja-raja Mataran Yang berada di Pajimatan Imogiri,Dan kebetulan saya sendiri punya saudara di sana dan sering ke Imogiri. Wunglen ini saya dapatkan 4 tahun silam. Dan untuk saat ini bila ada yang mencari Wunglen yang ASLI sudah Mustahil dapat,karena yang benar-benar asli dari Usuk Makam Sultan Agung sudah Habis.
Saat pertama kali saya dapatkan Wunglen masih berwujud Potongan dan ahkirnya saya buat sebuah Liontin dengan Ukir Dewa Perang.
"
ORIGINAL WUNGLEN PAJIMATAN IMOGIRI "
...........JAMINAN DUNIA AHKIRAT......
...........JAMINAN DUNIA AHKIRAT......
.....Sampai sekarang Liontin Wunglen saya ini tidak saya maharkan,walaupun sudah banyak yang berminat untuk memahari,Bahkan tawaran terahkir sungguh mengiurkan, Liontin Wunglen saya ini di tawar oleh Abdi Dalem Keraton Jogyakarta senilai Rp.7.000.000,- Namun saya belum ihklas untuk melepasnya,Karena Untuk mendapatkan Wunglen Yang Asli Sangat Susah Sekali..Banyak di internet yang menawarkan Wunglen akan tetapi saya masih ragu akan keasliannya,Karena saat saya tanya tidak ada yang berani memberi jaminan dan bersumpah akan keaslian Wunglen Sultan Agung....