Penjelasan
tentang sedulur papat kalima pancer
Mustika ini menggambar proses asal muasal manusia dengan visi misi jiwanya di dunia ini dengan di dampingi oleh empat saudaranya ( Kakang Kawah, Getih, adi ari ari,dan Puser). Power magis dalam mustika ini sangatlah terasa dan besar sekali,Bisa di rasakan oleh siapa saja tanpa kecuali.
Kidung
Jaya Wedha memang salah satu sumber yang lengkap untuk kisah sedulur papat
kalima pancer. Dari arti atau makna kidung tersebut, dijelaskan bahwa ada sabda
yang berkaitan tentang saudara kita yang bisa merawat kita dengan
sungguh-sungguh.
Saudara-saudara tersebut merawat kita sesuai dengan atau berdasarkan kekuasaannya masing-masing. Apa yang dicipta dapat terwujud. Salah satu kalimat dalam kidung tersebut menyatakan “ketuban itu, yang menjaga badan saya, yang menyampaikan kehendak dengan kuasanya.” Sedangkan ari-ari yang bisa memayungi segala tindakan menurut kekuasaannya yang menyampaikan tujuan.
Saudara-saudara tersebut merawat kita sesuai dengan atau berdasarkan kekuasaannya masing-masing. Apa yang dicipta dapat terwujud. Salah satu kalimat dalam kidung tersebut menyatakan “ketuban itu, yang menjaga badan saya, yang menyampaikan kehendak dengan kuasanya.” Sedangkan ari-ari yang bisa memayungi segala tindakan menurut kekuasaannya yang menyampaikan tujuan.
Sedangkan,
darah yang siang malam selalu membantu Allah yang maha kuasa dan juga
mewujudkan kehendakNya. Dalam kisah tersebut, sedulur papat kalima pancer juga
meliputi user yang mempunyai kekuasaan, memperhatikan dengan sungguh-sungguh
diri kita dan memenuhi permintaan kita. Maka lengkaplah empat saudara kita,
sedangkan kalimat yang merupakan pusat yaitu dalam bentuk diri kita, telah
menjadi satu, manunggal dengan wujudnya.
Sedulur tersebut diartikan sebagai saudara bahkan ada yang mengartikan anak dan diri kita adalah kakak. Anak atau saudara pertama dari sang kakak yang masih berupa janin yaitu kawah atau ketuban. Saat ibu melahirkan, ketuban adalah yang pertama kali keluar. Karena konsep inilah kemudian ketuban dianggap sebagai saudara yang paling tua. Kakah kawah (ketuban) berfungsi sebagai penjaga dari badan sang janin yang ada di dalam rahim.
Sedulur tersebut diartikan sebagai saudara bahkan ada yang mengartikan anak dan diri kita adalah kakak. Anak atau saudara pertama dari sang kakak yang masih berupa janin yaitu kawah atau ketuban. Saat ibu melahirkan, ketuban adalah yang pertama kali keluar. Karena konsep inilah kemudian ketuban dianggap sebagai saudara yang paling tua. Kakah kawah (ketuban) berfungsi sebagai penjaga dari badan sang janin yang ada di dalam rahim.
Saudara
sekandung yang lebih muda selanjutnya adalah ari-ari, plasenta, atau tembuni.
Ia adalah pembungkus janin ketika ada di dalam rahim. Ari-ari berfungsi menjaga
tindakan si bayi yang ada di dalam perut sang ibu dan yang menyampaikan tujuan.
Saat bayi lahir, maka air-ari atau plasenta juga ikut keluar. Ia akan
mengantarkan si bayi sampai ke tujuan yaitu lahir dengan selamat dan disertai
dengan pengorbanan dirinya.
Saudara
janin yang selanjutnya adalah darah. Tanpa adanya darah, tentu janis tidak
dapat tumbuh bahkan mengalami keguguran. Darah tersebut membantu Tuhan siang
dan malam untuk mewujudkan kehendakNya. Namun, perlu diketahui bahwa Tuhan
tidak memerlukan bantuan, hal ini hanyalah hakekat, seolah-olah darah merupakan
nyawa dari si bayi yang ada di perut ibu.
Saudara
si bayi yang terakhir yaitu pusar atau wuderl, user, nabi. Yang dimaksud dalam
sedulur papat kalima pancer yaitu tali pusar atau plasenta. Pusar merupakan
bekas menempelnya tali pusar di perut sedangkan tali pusar menghubungkan perut
bayi dan ari-ari. User merupakan alat untuk menyalurkan makan dari sang ibu ke
bayi yang ada di dalam kandungan. Dengan tali pusar tersebut, bayi akan
mendapatkan asupan makanan yang berasal dari sang ibu. Pusar berfungsi untuk
memenuhi permintaan si bayi.
Pandangan jawa mempercayai bahwa keempat saudara tersebut akan tetap menjaga baik si bayi baik ketika masih dalam kandungan ataupun ketika ada di dunia nyata. Terlepas apakah hal tersebut mitos atau fakta, menjaga keseimbangan diri dengan keempatnya yang juga merupakan komponen alam tidak ada salahnya.
Pandangan jawa mempercayai bahwa keempat saudara tersebut akan tetap menjaga baik si bayi baik ketika masih dalam kandungan ataupun ketika ada di dunia nyata. Terlepas apakah hal tersebut mitos atau fakta, menjaga keseimbangan diri dengan keempatnya yang juga merupakan komponen alam tidak ada salahnya.
Mustika ini menggambar proses asal muasal manusia dengan visi misi jiwanya di dunia ini dengan di dampingi oleh empat saudaranya ( Kakang Kawah, Getih, adi ari ari,dan Puser). Power magis dalam mustika ini sangatlah terasa dan besar sekali,Bisa di rasakan oleh siapa saja tanpa kecuali.
Dengan memakai sarana Mustika ini dapat membantu Pemakainya Bertemu dengan gaibnya/ sedulur papat/saudara kembarnya Dan bertemu dengan Sukmo Sejati/ Guru sejati.Nah bila anda sudah bertemu dengan Guru sejati dan kenal dengan sedulur papat maka anda akan bisa berinteraksi dengan mereka dan anda akan banyak mendapatkan manfaat positifnya. Tak perlu kami jabarkan di sini apa saja manfaatnya bila anda sudah bisa ketemu dan komunikasi dengan saudara kembar anda. Secara garis besar dengan bertemu sedulur papat dan guru sejati anda akan menemukan dan memiliki kekuatan yang luar biasa.Anda akan menjadi manusia yang linuwih dan bisa menembus dimensi ruang dan waktu,bisa melihat kejadian masa lalu dan yang akan datang,Anda akan senantiasa mendapatkan petunjuk/wangsit dari sedulur papat anda.
Mahar Ihklas ; Rp.3.750.000,-
Mahar Ihklas ; Rp.3.750.000,-
- Lengkap dengan asal Muasal Mustika
- Cara pemakaianya Cuma andaTaruh saja sudah kami berikan tempat Khusus
- Tidak menggunakan Ritual yang memberatkan Cukup Baca Kuncinya yang sangat mudah di ingat.
- Tidak Banyak Cerita tapi Bukti Nyata....Rasakan perbedaan sebelum dan sesudah memakai Mustika ini.